Ancaman Freeport Untuk Ekosistem Mangrove

Tailing Freeport menjadi ancaman serius, pembangunan dan perkembangan wilayah.Yoga Pribadi, staf Dinas Kelautan dan Perikanan Timika, memperlihatkan foto mirip setu. Yoga memotret saat dari pesawat kala ke Jakarta beberapa waktu lalu ketika hendak mendarat di bandara Timika. Di foto itu, Kota Mimika–pusat kota di Timika–terlihat kecil, lebih rendah dari tembok penangkal tailing.

Peran Bambu Dalam Mengatasi Global Warming

Dalam studi terbaru, diketahui bahwa bambu ternyata dapat membantu memitigasi perubahan iklim, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan melindungi hutan. Memulihkan lahan dan hutan yang rusak dengan bambu, tanaman yang bisa tumbuh tercepat di dunia, dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Hal ini terungkap dalam sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan pada COP20 di Lima (Peru) oleh International Network for Bamboo and Rattan (INBAR) yang membahas potensi besar bambu dalam memerangi pemanasan global. Dengan proyeksi, bahwa hutan bambu akan menyimpan lebih dari satu juta ton karbon pada tahun 2050 di Cina.

Lebih Tahu Tentang Global Warming

Sejak dikenalnya ilmu mengenai iklim, para ilmuwan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di Bumi selalu berubah. Dari studi tentang jaman es di masa lalu menunjukkan bahwa iklim bisa berubah dengan sendirinya, dan berubah secara radikal. Apa penyebabnya? Meteor jatuh? Variasi panas Matahari? Gunung meletus yang menyebabkan awan asap? Perubahan arah angin akibat perubahan struktur muka Bumi dan arus laut? Atau karena komposisi udara yang berubah? Atau sebab yang lain?

Menilik Jumlah Sampah Melalui Burung Laut

Peneliti menemukan cara baru mengukur jumlah sampah plastik di lautan. Ilmuwan dari CSIRO Oceans and Atmosphere meneliti jumlah plastik yang dimakan burung laut. Dari situlah mereka dapat mengetahui jumlah sampah plastik di lautan. Seperti diketahui bahwa jumlah sampah plastik di lautan terus bertambah beberapa dekade ini. Ini disebabkan penggunaan plastik oleh manusia yang berlebih dan membuangnya di lautan.

Ini Hasil Survei Ramah Lingkungan Berbagai Negara Di Dunia

Gerakan go green sudah, dan masih, dipromosikan, dan banyak orang telah menerapkannya. Hidup "hijau" telah sering kali dikampanyekan. Banyak cara telah diterapkan, inovasi-inovasi pengganti barang yang telah ada pun diciptakan. Survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Greendex, dipimpin oleh National Geographic Society (NGS) dan perusahaan konsultan riset, GlobeScan. Hasilnya, banyak negara telah mengadopsi perilaku ramah lingkungan, namun masih ada negara lain yang hidup dalam budaya boros.

Download Perda Jateng No.5 Tahun 2012

 Perda Jateng No.5 Tahun 2012

Peraturan Daerah Jawa Tengah No.5 Tahun 2012 merupakan perubahan atas Peraturan Daerah Jawa Tengah No.10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

Konflik Lingkungan Hidup


Konflik dapat diartikan sebagai perselisihan. Dalam buku "Resolusi Konflik Lingkungan" yang ditulis oleh Prof. Sudharto menurut Santosa (2002) konflik dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Pertama, konflik sebagai persepsi. Konflik sebagai persepsi diartikan jika konflik yang diyakini terdapat perbedaan kebutuhan, kepentingan, keinginan atau nilai dari seseorang/pihak dengan seseorang/pihak lain. Kedua konflik sebagai perasaan yakni konflik yang muncul sebagai reaksi emosional terhadap situasi atau interaksi konflik yang memperlihatkan ketidaksesuaian/ketidakcocokan. Konflik ini diwujudkan dengan rasa takut, sedih, marah, dan keputusasaan. Ketiga, konflik sebagai tindakan merupakan ekspresi perasaan dan pengartikulasian dari persepsi kedalam tindakan untuk memperoleh suatu kebutuhan yang memasuki wilayah kebutuhan orang lain. Ekspresi konflik ini ditunjukkan dalam bentuk tindakan dengan menuntut pihak lain untuk memberikan ganti rugi. 
© 2014 Selamatkan Lingkungan - ALL RIGHTS RESERVED
Template By FIANESIA Diberdayakan oleh Blogger